Selasa, 16 November 2010

Nurhawaisah

PERANAN ORGANISASI REMAJA MASJID DALAM MENGANTISIPASI KENAKALAN REMAJA DI DESA UJUNGE KECAMATAN TANASITOLO KABUPATEN WAJO Draf Skripsi diajukan untuk memenuhi kewajiban dan melengkapi syarat guna memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam Jurusan Pendidikan Agama Islam Sekolah Tinggi Agama Islam As’adiyah (STAI) Sengkang Oleh : NURHAWAISAH NIM.06.22.0046 SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) AS’ADIYAH SENGKANG 2010 DRAF SKRIPSI I. IDENTITAS MAHASISWA : N a m a : NURHAWAISAH N P M : 06220046 ST/Jurusan : STAI As’adiyah Sengkang/Pendidikan Agama Islam II. JUDUL : “Peranan organisasi remaja masjid dalam Mengantisipasi Kenakalan Remaja di Desa Ujunge Kecamatan Tanasitolo Kabupaten Wajo” III. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Semakin meluasnya peredaran narkoba yang melibatkan generasi muda dalam masyarakat, semakin seringnya terjadi tawuran massal antar sekolah di berbagai kota, dan berbagai kasus pelanggaran serta kejahatan lain yang dilakukan oleh anak usia sekolah, merupakan indikator semakin meningkatnya kenakalan remaja, baik dilihat dari segi kualitas maupun kuantitas. Fenomena sosial ini telah mengundang keprihatinan berbagai pihak dan menyuarakan pentingnya peningkatan Pendidikan Agama Islam di sekolah. Dengan demikian, diketahui bahwa menghadapi hidup mengalami perubahan multi dimensi seperti sekarang ini, diperlukan adanya kepribadian mapan dan mantap sehingga manusia tidak mudah terpengaruh oleh kondisi dan situasi yang bagaimanpun bentuknya. Kepribadian yang dimaksud penulis adalah kepribadian yang mencerminkan nilai-nilai keIslaman. Dengan kata lain, kepribadian tersebut dibentuk dan didorong oleh kekuatan keimanan. Untuk menilai baik buruknya kepribadian seseorang atau mantap tidaknya kepribadian seseorang, akan tergambar dari sikap dan tingkah lakunya dalam kehidupan sehari-hari. Dengan kata lain, kepribadian itu akan terbaca lewat sikap dan cara hidup seseorang dalam berinteraksi dengan sesama manusia dan lingkungan serta cara berhubungan dengan Allah swt,. Sehubungan dengan hal tersebut, untuk mengatur tatanan kehidupan manusia dalam mencapai tujuan hidup yang mencerminkan nilai kepribadian yang Islami, Islam datang dengan ajaran yang dapat dijadikan sebagai pandangan hidup yang sempurna, khususnya dalam mengatur hubungan manusia dengan Allah swt, dengan sesamanya dan dengan lingkungannya, yang diperoleh melalui suatu usaha yang disebut dengan pendidikan agama Islam. Dengan dasar itulah, penulis menganggap bahwa pendidikan agama Islam mempunyai peranan yang sangat penting dalam membentuk kepribadian muslim. Pembangunan pendidikan Islam adalah wajib dilaksanakan secara dini dan kontinyu sejak dalam lingkungan rumah tangga, karena diketahui bahwa ibadah sholat sebagai salah satu sasaran pendidikan Islam dan merupakan ibadah mahdah yang tidak boleh ditinggalkan apapun dan bagaimanapun keadaan seorang muslim yang mukallaf, kemudian dikatakan sah apabila dibacakan al Quran atau surat al Fatihah, sedangkan belajar membaca Al Quran dituntut ketekunan untuk mempelajarinya. Untuk itu, Nabi Muhammad saw, bersabda dalam hadits yang diriwayatkan Imam Muslim dari Abu Hurairah RA, yang berbunyi : عن أبي هريرة : لاَصَلاَةَ لِمَنْ لَمْ يَقْرَأُ بِفَاتِحَةِاْلقُرْآن (رواه مسلم) Artinya : Tidak sah salat seseorang yang tidak dibacakan padanya fatihatul kitab (al Fatihah). Dengan demikian, pembangunan pendidikan Islam adalah wajib dilaksanakan dan diarahkan kepada anak-anak sekaligus merupakan kewajiban yang harus dilakukan oleh orangtua, karena kedua orangtua akan mempertanggung jawabkan dihadapan Allah swt, mengenai pemeliharan dan pengawasan serta bimbingan yang diberikan kepada anak atau anggota keluarganya, sebagaimana hadits Nabi Muhammad saw. yang diriwayatkan Imam Muslim dari Ibnu ‘Umar RA, yang berbunyi : كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُوْلٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ فَالأََمِيْرُ الَّذِي عَلَى النَّا سِ رَاعٍ وَهُوَ مَسْئُوْلٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ وَالرَّجُلُ رَاعٍ عَلَى أَهْلِ بَيْتِهِ وَهُوَ مَسْئُوْلٌ عَنْهُمْ وَالْمَرْأَةُ رَاعِيَةٌ عَلَى بَيْتَ زَوْجِهَا وَوَا لِدِهِ وَهِيَ مَسْئُوْلَةٌ عَنْهُمْ Artinya : Semua kamu adalah pemimpin dan kamu akan ditanya tentang kepimimpinanmu. Pemimpin itu adalah pengembala dan ia akan ditanya tentang gembalaannya, laki-laki itu adalah pengembala terhadap keluarganya dan ia akan ditanya tentang gembalaannya, perempuan atau ibu adalah pengembala dalam rumah tangga suaminya, dan ia akan ditanya tentang gembalaannya . . . Oleh karena itu, jelas bahwa orang tua dan masyarakat pada umumnya adalah peletak dasar pertama pendidikan Islam bagi setiap anak, yaitu mengenai pembangunan pendidikan Islam yang kelak sebagai bekal menuju/menghadapi lingkungan sekolah dan masyarakat. Undang-Undang Sispenas Nomor 20 Tahun 2003, disebutkan bahwa : Pasal 8. Masyarakat berhak berperan serta dalam perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi program pendidikan. Pasal 9. Masyarakat berkewajiban memberikan dukungan sumber daya dalam penyelenggaraan pendidikan. Oleh karena itu BKPRMI sebagai wadah remaja masjid sangat berperan dalam mengembangkan pendidikan Islam dalam kaitannya dengan upaya mengantisipasi kenakalan remaja. Bertolak dari fenomena tersebut, penulis membahas skripsi yang berjudul “Peranan organisasi remaja masjid dalam mengantisipasi kenakalan remaja di Desa Ujunge Kecamatan Tanasitolo Kab. Wajo" . B. Rumusan Masalah Bertitik tolak dari latar belakang masalah yang diuraikan di atas, maka penulis akan mengajukan problematika sebagai berikut: 1. Bagaimana gambaran kenakalan remaja di Desa Ujunge Kecamatan Tanasitolo Kabupaten Wajo ? 2. Bagaimana Peranan organisasi remaja masjid dalam mengantisipasi kenakalan remaja di Desa Ujunge Kecamatan Tanasitolo Kabupaten Wajo ? C. Hipotesis Adapun sebagai jawaban sementara terhadap permasalahan yang diajukan di atas, adalah: 1. Kenakalan remaja yang tampak di Desa Ujunge Kecamatan Tanasitolo Kabupaten Wajo adalah remaja selalu membuat kegaduhan, pencurian, dan minum khamr. 2. Peranan organisasi remaja masjid dalam mengantisipasi kenakalan remaja di Desa Ujunge Kecamatan Tanasitolo Wajo adalah sebagai pembaharu dalam arti bahwa remaja dapat mentransfer dan menjabarkan sikap mental yang terpuji termasuk sikap kreatif dalam kehidupannya, baik sebagai makhluk yang sosio individual maupun sebagai makhluk yang kulturil relegius. D. Pengertian Judul 1. Pengertian Judul Peranan, berarti "daya, kekuatan, andil dalam suatu kegiatan" . Peranan menunjukan adanya bagian yang diperankan dalam suatu kegiatan. Organisasi, berarti “kelompok kerja sama antara orang-orang yang diadakan untuk mencapai tujuan bersama” Remaja berarti “masa peralihan yang penuh kegoncangan, yang sangat membutuhkan bimbingan dari orangtua”. sedangkan masjid adalah “tempat sujud” Remaja masjid adalah orang muda atau generasi muda yang secara psikologis mereka berada pada pertumbuhan dan perkembangan jiwa yang sedang menanjak menuju kedewasaannya. Remaja tersebut beraktivitas dalam kegiatan remaja masjid atau melibatkan diri dalam satu wadah berkomunikasi dengan rekan-rekan sebaya dan sekeyakinannya. BKPRMI sebagai satu-satunya organisasi remaja masjid di Indonesia. BKPRMI, akronim dari “Badan Komunikasi Pemuda Remaja Mesjid Indonesia, yaitu wadah generasi muda Islam untuk menyalurkan bakat keagamaan dan memperluas wawasan keagamaan dalam satu ikatan iman dan taqwa kepada Allah swt” Dengan demikian, Peranan organisasi remaja masjid adalah tugas yang diemban oleh suatu wadah atau kelompok dalam kegiatan dan proses bantuan kepada remaja yang dapat membentuk watak atau sikap dan prilaku hidup yang sesuai dengan ajaran agama Islam. Mengantisipasi, berarti “membuat perhitungan (ramalan, dugaan) tentang hal-hal yang akan terjadi; memperhitungkan sebelum terjadi” Kenakalan, berarti “tingkah laku secara ringan yang menyalahi norma yang berlaku di suatu masyarakat” Jadi, mengantisipasi kenakalan remaja berarti upaya membentengi diri guna mangatasi dan menghalangi terjadinya kerusakan mental berupa perilaku yang menyalahi ajaran agama Islam. Dengan gambaran istilah yang diuraikan tersebut, jelas bahwa secara operasional, penulis membahas dalam skripsi ini tentang eksistensi organisasi remaja masjid dalam mengemban tugas sebagai wadah pembinaan dan pembentukan anak usia remaja, sebagaimana pada masa tersebut, anak mengalami perubahan psikologi dan jasmani, sehingga dengan perubahan tersebut, remaja sangat mengharapkan bantuan pendidikan untuk mengarahkannya menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Allah swt., sehingga dapat mengatasi terjadi kondisi mental yang berlawanan dengan ajaran Islam. Desa Ujunge merupakan lokasi penelitian, yaitu salah satu wilayah pemerintahan desa di antara beberapa desa/kelurahan dalam wilayah pemerintahan Kecamatan Tanasitolo Kabupaten Wajo E. Tinjauan Pustaka Sebagaimana diketahui bahwa masyarakat sekarang sedang menghadapi persoalan yang cukup mencemaskan, yaitu masalah moral, karena menyebabkan ketentraman batin terganggu, kecemasan dan kegelisahan terasa, terutama bagi mareka yang mempunyai anak/siswa dengan sikapnya yang menampakkan gejala kenakalan dan kekurang acuhan terhadap nilai moral yang dianjurkan oleh ajaran Islam, dekadensi moral tersebut, bukan saja terjadi di kota-kota besar, namun juga sudah terjadi di kota-kota kecil bahkan siswa di desapun sudah terkontaminasi dengan sikap tersebut. Kenakalan remaja sebagai akibat dekadensi, atau “keruntuhan akhlak” maksudnya sikap mental yang tidak berkesusaian dengan ajaran Islam dan dijabarkan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga mendatangkan kerisauan dan kekacauan dalam masyarakat. Jadi, dapat dipahami bahwa pada hakikatnya kenakalan remaja sebagai akibat kerusakan atau dekadensi moral yaitu suatu situasai dan kondisi atau keadaan di dalam bermasyarakat, dimana tidak nampak lagi adanya kepentingan umum sebagai yang utama, melainkan kepentingan pribadi yang menonjol di tengah kehidupan masyarakat, sehingga dengan sendirinya, kejujuran, kebenaran, keadilan dan keberanian telah tertutup oleh penyelewengan-penyelewengan baik yang terlihat ringan maupun yang berat, dimana-mana terjadi adu domba, hasud, fitnah, menjilat, menipu, berdusta, mengambil hak orang lain, serta perbuatan-perbuatan maksiat lainnya. Sikap mental tersebut adalah sangat tercelah dan dilarang oleh Agama Islam. Untuk itu, salah satu di antara beberapa ayat al Quran yang melarang perbuatan tersebut, adalah firman Allah dalam surat al Hujurat ayat 12, yang berbunyi : يآ أ يُّهَا ا لَّذِ يْنَ آ مَنُو ا ا جْتَنِبُو ا كَثِيْرً ا مِّنَ ا لظَّنِّ اِ نَّ بَعْدَ ا لظَّنِّ اِ ثْمٌ وَّ لاَ يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا أَ يُحِبُّ اَحَدَ كُمْ اَ نْ يَاْ كُلَ لَحْمَ اَ خِيْهِ مَيْتًا فَكَرِ هْتُمُوْهُ وَا لتَّقُو ا ا للَّهَ اِ نَّ ا لله تَوَّا بٌ رَّحِيْمِ Terjemahnya : Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebahagian kamu menggunjing sebahagian yang lain. Sukakah salah seorang diantara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah maha penerima taubat lagi maha penyayang. Ayat tersebut menunjukkan adanya larangan untuk mengekspresikan sikap mental yang tercelah seperti buruk sangka, mencari kejelekan orang lain, serta menggunjing atau mengumpat, karena hal tersebut merupakan salah satu pelanggaran yang mengakibatkan rusaknya hubungan antara sesama manusia, sehingga menimbulkan kerisauan dan kekacauan dalam kehidupan bermasyarakat. Zakiah Darajat mengemukakan faktor-faktor penyebab dari kenakalan remaja, yang terpenting adalah : 1. Kurang tertanamnya jiwa agama pada tiap-tiap orang dalam masyarakat. 2. Keadaan masyarakat yang kurang stabil, baik dari segi ekonomi, sosial, dan politik. 3. Pendidikan moral tidak terlaksana menurut mestinya, baik di rumah tangga, sekolah maupun mjasyarakat. 4. Suasana rumah tangga yang kurang baik. F. Metode Penelitian 1. Variabel dan Desain Penelitian Variabel penelitian ini terdiri dari (1) peranan pendidikan Islam dalam mengantisipasi kenakalan remaja, dan (2) gambaran kenakalan remaja di Desa Ujunge Kecamatan Tanasitolo Kabupaten Wajo. Peranan pendidikan Islam adalah sebagai peletak dasar kepercayaan diri bagi setiap remaja sehingga mereka beraktivitas sesuai dengan ketentuan ajaran Islam, Artinya bahwa aktivitas mereka tidak bertentangan dan tidak melanggar aturan agama dan aturan masyarakat. Dengan kata lain bahwa remaja senantiasa mendapat bimbingan untuk melakukan suatu perbuatan yang mempunyai nilai ibadah. Dengan demikian, pendidikan Islam menangkal terjadinya prilaku kejahatan atau pelanggaran yang mengganggu ketenangan masyarakat Selanjutnya dalam penelitian digunakan desain penelitian deskriptif kualitatif, yaitu rencana dan struktur penyelidikan untuk memperoleh jawaban atas pertanyaan penelitian berupa data deskriptif yang diperoleh dari hasil interview dan kuesioner. Studi ini dilaksanakan guna mempelajari secara mendalam mengenai peranan pendidikan Islam dalam mengantisipasi kenakalan remaja di Desa Ujunge Kecamatan Tanasitolo Kabupaten Wajo. 2. Populasi dan Sampel 1. Populasi. Populasi berarti obyek penelitian mencakup semua elemen yang terdapat dalam wilayah penelitian atau meliputi “semua individu yang menjadi sumber pengambilan sampel” Sudjana memberikan pengertian tentang populasi, Populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin hasil menghitung atau pengurangan, kuantitatif daripada karakteristik tertentu mengenai sekumpulan objek yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya. Pengertian lain yang dikemukakan oleh Sutrisno Hadi, bahwa populasi adalah: Seluruh penduduk yang dimaksud untuk diselidiki disebut populasi atau universum. Populasi dibatasi sebagai sejumlah penduduk atau individu yang paling sedikit mempunyai satu sifat yang sama. Dengan demikian dapat dikemukakan suatu simpulan, bahwa yang dimaksud populasi adalah sekumpulan objek yang mempunyai karakteristik yang sama. Sehubungan dengan hal tersebut, maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh warga masyarakat Desa Ujunge Kecamatan Tanasitolo Kabupaten Wajo, yang berjumlah 2733 orang, tersebar pada 2 dusun. 2. Sampel. Sebagaimana lazimnya dalam suatu penelitian ilmiah tidak semua populasi harus diteliti tetapi dapat dilakukan terhadap sebagian saja dari populasi tersebut. Hal ini didasarkan atas pertimbangan keterbatasan kemampuan, biaya, tenaga, dan sebagainya sehingga penelitian ini dilakukan bukan terhadap populasi tetapi dilakukan terhadap sampel. Sampel yang diambil harus mencerminkan keadaan umum populasi, atau dengan kata lain sampel itu harus representatif dalam arti segala karakteristik populasi hendaknya tercermin pula dalam sampel yang diambil. Sumanto mengemukakan bahwa sampel adalah “proses pemilihan individu, sehingga merupakan perwakilan kelompok yang lebih besar” Sedangkan Nana Sudjana mengemukakan tentang jumlah sampel penelitian bahwa: Mengenai besarnya sampel tidak ada ketentuan yang baku atau rujukan yang pasti. Sebab keabsahan dari populasi terletak dari sifat dan karakteristiknya mendekati populasi atau tidak, bukan besar atau banyaknya . . . Artinya bahwa sampel yang dipilih mencerminkan karakteristik populasi. Berdasarkan pertimbangan waktu dan tenaga serta biaya, maka sampel yang diambil untuk penelitian ini, yaitu sebanyak 90 orang, yang dilakukan dengan terlebih dahulu menggunakan teknik cluster sampling, yaitu Desa Ujunge Kecamatan Tanasitolo Kabupaten Wajo dibagi tiga wilayah, yaitu wilayah Selatan, wilayah Tengah, dan wilayah Utara, kemudian masing-masing wilayah diwakili 30 orang melalui teknik random sampling. 3. Teknik Pengumpulan Data Dalam mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk menyusun skripsi ini, penulis telah menggunakan beberapa metode, seperti: 1. Penelitian Kepustakaan Suatu metode penelitian dengan cara membaca dan menelaah buku-buku perpustakaan serta majalah yang ada dan erat hubungannya dengan permasalahan yang dibahas dalam skripsi ini. Dalam penelitian kepustakaan tersebut, penulis menempu dua cara, yaitu: a. Kutipan langsung. Penulis mengutip isi buku dan majalah yang dibaca tersebut dengan tidak merubah sifat dan redaksi aslinya sedikitpun. b. Kutipan tidak langsung. Penulis mengutip isi buku dan majalah yang dibaca tersebut, dengan membuat catatan yang jauh lebih pendek dari tulisan aslinya, namun tidak merubah tujuan dan sifat bahan aslinya. 2. Penelitian Lapangan Penulis terjun dilapangan untuk mengadakan penelitian dan penyelidikan terhadap suatu pokok masalah yang ada dan erat hubungannya dengan problematika yang dibahas dalam skripsi ini. Adapun metode yang dipergunakan untuk memperoleh data di lapangan adalah: a. Interview. Penulis mengadakan wawancara dengan Kepala Kantor Urusan Agama dan Kepala Dikpora Kecamatan Tanasitolo Kabupaten Wajo, serta mewawancarai beberapa orang tokoh agama, tokoh pendidik, dan tokoh masyarakat untuk memperoleh data tentang manfaat dan pengaruh pendidikan Islam dalam pembentukan kreatifitas remaja. b. Observasi. Metode penelitian dengan cara mengamati sejauhmana peranan dan pembentukan kreatifitas remaja di Desa Ujunge Kecamatan Tanasitolo Kabupaten Wajo . c. Dokumentasi. Penulis mengumpulkan data dari dokumen atau catatan-catatan yang ada dilokasi penelitian kemudian dikutip dalam bentuk tabel. 4. Teknik Pengolahan dan Analisis Data Dalam mengolah data yang terkumpul, penulis menempuh cara kualitatif, yaitu penulis hanya menitik beratkan pembahasan skripsi pada segi-segi nilai kemudian disusun atau dikumpul secara baik dan teratur lalu dianalisa. Adapun metode yang digunakan dalam menganalisa data yang terkumpul tersebut, adalah: 1. Induktif. Suatu cara berfikir dengan memecahkan persoalan yang bertitik tolak dari pengalaman atau pengetahuan yang khusus dan fakta-fakta tertentu, yang kemudian penulis mengemukakan suatu kesimpulan yang bersifat umum. 2. Deduktif. Suatu cara berfikir dengan memecahkan persoalan yang bertolak dari hal dasar serta kaedah-kaedah umum, kemudian menganalisis atau menjabarkannya ke hal-hal yang khusus. 3. Komparatif. Suatu cara berfikir dengan menganalisis data dan mengambil kesimpulan dengan terlebih dahulu membandingkan antara beberapa pendapat atau beberapa data yang ada. G. Tujuan dan Kegunaan Penelitian Untuk menguraikan masalah tersebut, penulis terlebih dahulu membahas tujuan penelitian kemudian kegunaannya. 1. Tujuan Penelitian. Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini, adalah untuk: a. Untuk mengetahui Peranan organisasi remaja masjid dalam mengantisipasi kenakalan remaja di Desa Ujunge Kecamatan Tanasitolo Wajo. b. Untuk mendeskripsikan bentuk kenakalan remaja di Desa Ujunge Kecamatan Tanasitolo Kabupaten Wajo. 2. Kegunaan Penelitian. Kegunaan penelitian yang dilakukan oleh penulis tersebut, adalah : a. Kegunaan ilmiah yang berkaitan dengan perkembangan ilmu pengetahuan. Perkembangan ilmu pengetahuan di era sekarang ini, menuntut adanya usaha mengatasi kenakalan remaja melalui pemberdayaan pendidikan Islam. b. Kegunaan praktis yang berkaitan dengan pembangunan masyarakat, bangsa dan negara serta agama. Bahwa dengan pembahasan tentang upaya mengantisipasi kenakalan remaja, maka diharapkan setiap anak memiliki sikap mental yang terpuji sebagaimana yang dikehendaki ajaran Islam. H. Sistematika Pembahasan Sebelum penulis lebh jauh membahas judul skripsi ini, terebih dahulu diuraikan sistematika pembahasan sebagai berikut: Bab pertama, pendahuluan meliputi subbahasan latar belakang masalah sebagai alasan memilih judul yang melahirkan rumusan masalah, lalu diajukan hipotesis sebagai jawaban sementara terhadap permasalahan yang telah diajukan. Pengertian judul, tinjauan pustaka serta metode yang dipergunakan dalam meneliti dan tujuan maupun kegunaan penelitian serta sistematika pembahasan. Bab kedua, deskripsi lokasi lokasi penelitian meliputi subbahasan gambaran umum Desa Ujunge Kecamatan Tanasitolo, keadaan demografis, serta keadaan agama, ekonomi, sosial dan budaya masyarakat Desa Ujunge Kecamatan Tanasitolo. Bab ketiga, adalah tinjauan pustaka tentang eksistensi BKPRMI sebagai wadah pemuda remaja masjid, yang meliputi pengertian dan eksistensi BKPRMI, dasar yang melatar belakangi eksistensi BKPRMI dalam pembangunan pendidikan, urgensi eksistensi BKPRMI dalam pembangunan pendidikan. Masalah kenakalan remaja meliputi sub bahasan pengertian kenakalan remaja dan aspek-aspek yang menyebabkan kenakalan remaja. Bab keempat, adalah hasil penelitian dan pembahasan meliputi sub bahasan bentuk-bentuk kenakalan remaja di Desa Ujunge Kecamatan Tanasitolo Wajo, Manfaat dan pengaruh pendidikan Islam dalam mengantisipasi kenakalan remaja di Desa Ujunge Kecamatan Tanasitolo dan peranan organisasi remaja masjid dalam mengantisipasi kenakalan remaja di Desa Ujunge Kecamatan Tanasitolo Kab.Wajo. Bab kelima adalah bab penutup yang terdiri dari simpulan dan saran-saran. DAFTAR PUSTAKA Alquranul Kariem Ahmadi, Abu. Metodik Khusus Pendidikan Agama, Bandunga: Armico, 2006 Anshari, Endang Saifullah. Kuliah Islam, Bandung: Pustaka, 2007 Arifin, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 2004 Attas, S.Muhammad al Naquib al Attas, Konsep Pendidikan dalam Islam, Bandung: Mizan, 2004 Darajat, Zakiah. Ilmu Jiwa Agama, Jakarta: Bulan Bintang, 2009 _______. Pembinaan Remaja, Jakarta: Bulan Bintang, 2002 _______. Peranan Agama dalam Kesehatan Mental, Jakarta: Gunung Agung, 2000 Departemen Agama RI, al Quran dan Terjemahnya, Jakarta: Proyek Pengadaan Kitab suci al Quran, 2003 _______. Psikologi Jilid I B, Cet. I Jakarta: Proyek Peningkatan Mutu Pendidikan Guru Agama, 2006 Depdikbud RI, Ki Hajar Dewantara, Jakarta: Proyek Pendidikan Sejarah Perjuangan Bangsa, 2005 Idris, Zahara. Dasar-Dasar Kependidikan, Padang: Angkasa Raya, t.th Indrakusuma, Amir Daien. Pengantar Ilmu Pendidikan, Surabaya: Usaha Nasional, t.th Ja’far, M. Beberapa Aspek Pendidikan Islam, Surabaya, Al-Ikhlas, 2001 Marimba, Ahmad D. Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, Bandung: al Ma’arif, 2000 Natsir, M. Kapita Selekta Pendidikan, Jakarta: Bulan Bintang, 2003 Qasyimi, Jamaluddin al. Muidzat al Mukminien, diterjemahkan oleh: Mohd Abdai Ratomy, dengan judul: “Bimbingan Untuk Mencapai Tingkat Mukmin”, Bandung: Deponegoro, 2005 Saifullah, Ali. Antara Filsafat dan Pendidikan, Surabaya: Usaha Nasional, t.th Shiddieqy, Hasbi as. Sejarah dan Pengantar Ilmu hadits, Jakarta: Bulan Bintang, 2007 _______. al Islam, Jilid II, Jakarta: Bulan Bintang, 2007 Sidi Gazalba, Azas agama Islam, Jakarta: Bulan Bintang, 2005 Soekarno, Sejarah dan Filsafat Pendidikan Islam, Bandung: Angkasa, 2000 Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, Cet. XVIII Jakarta: PT. Grafindo Persada, 2004 Suryabrata, Sumadi. Psikologi Kepribadian, Jakarta: CV Rajawali, 2005 Syaibani, Omar Mohammad al Toumi al. Falsafatut Tarbiyyah al Islamiyyah, diterjemahkan oleh: Hasan Langgulung, dengan judul: “Falsafah Pendidikan Islam” Jakarta: Bulan Bintang, 2009 Syalabi, Ahmad. Tarikh at Tarbiyyah Al Islamiyyah, diterjemahkan oleh: Muchtar yahya, dengan judul: “Sejarah Pendidikan Islam, Jakarta: Bulan Bintang, 2003 Undang-Undang Republik Indonesia, Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta: Tp, t.th Urgensi Pelaksanaan Pendidikan Agama Dalam Penanggulangaan kenakalan Remaja, “Warta Alauddin”, No. 62/XI, Maret, 2002 Witherington, H.Carl. Educational Psychologi, diterjemahkan oleh: M. Buchary, dengan judul: “Psikologi Pendidikan”, Jilid I, Bandung: Jemmars, 2006 Wulyo, Kamus Psikologi, Surabaya: Bintang Pelajar, t.th Zahrimini, H. Metodikm Khusus Pendidikan Agama, Cet. VIII Surabaya: Usaha Nasional, 2003 Muhammad bin Ismail Abu Abdullah al Bukhary al Ju’fy, Shohih Bukhary, Juz 1 Beirut : Dar Ibn Katsir al Yamamah, 2007 Muslim bin al Hujjaj Abu al Husain al Qusyairy al Naisabury, Shihih Muslim, Juz 1 Beirut : Dar Ihya al Turats al Araby, t.th KOMPOSISI BAB BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah B. Rumusan Masalah C. Hipotesis D. Pengertian Judul E. Tinjauan Pustaka F. Metode Penelitian G. Tujuan dan Kegunaan Penelitian H. Sistematika Pembahasan. BAB II. DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN A. Selayang Pandang Desa Ujunge Kecamatan Tanasitolo Kecamatan Tanasitolo Kab. Wajo B. Keadaan demografis, pendidikan, ekonomi, sosial dan budaya BAB III. TINJAUAN TEORITIS TENTANG BKPRMI SEBAGAI WADAH PEMUDA REMAJA MASJID, PENDIDIKAN ISLAM DAN KENAKALAN REMAJA A. Eksistensi BKPRMI 1. Eksistensi BKPRMI 2. Dasar yang melatar belakangi eksistensi BKPRMI dalam pembangunan pendidikan Islam 3. Urgensi eksistensi BKPRMI dalam pembangunan pendidikan Islam. B. Tinjauan tentang Pendidikan Islam 1. Pengertian Pendidikan Islam 2. Dasar Pendidikan Islam 3. Tujuan Pendidikan Islam C. Masalah Kenakalan Remaja 1. Pengertian Kenakalan Remaja 2. Aspek-aspek yang menyebabkan kenakalan remaja BAB IV. HASIL PENELITIAN B. Bentuk-bentuk Kenakalan Remaja di Desa Ujunge Kecamatan Tanasitolo Wajo C. Manfaat dan Pengaruh Pendidikan Islam dalam mengantisipasi kenakalan remaja di Desa Ujunge Kecamatan Tanasitolo Wajo D. Peranan organisasi remaja masjid dalam mengantisipasi kenakalan remaja di Desa Ujunge Kecamatan Tanasitolo Wajo BAB V. PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar