KONSEP PENDIDIKAN SOSIAL DALAM RUMAH TANGGA SEBAGAI
UPAYA PENGEMBANGAN WAWASAN PERGAULAN ANAK
DALAM MASYARAKAT
Draf Skripsi diajukan untuk memenuhi syarat memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan
Islam pada Jurusan Tarbiyah
Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN)
Watampone
Oleh
ANDI HERAWATI
NIM. 06.3.T.0244
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
WATAMPONE
2008
DRAF SKRIPSI
I. IDENTITAS
MAHASISWA :
N a m
a : Andi Herawati
NIM.
: 06.3.T.0244
ST/Jurusan : STAIN Watampone/Pendidikan Agama Islam
II. JUDUL : “Konsep
Pendidikan Sosial dalam Rumah Tangga sebagai Upaya Pengembangan Wawasan
Pergaulan Anak dalam Masyarakat”
III. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam pembukaan UUD 1945, konsep mencerdaskan
kehidupan bangsa harus dimaknai secara lebih luas, yakni meliputi (a)
kecerdasan intelektual, (b) kecerdasan emosional. dan (c) kecerdasan spritual.
Iptek dan Imtak telah
dirumuskan dalam filsafat pendidikan nasional yang lebih dikenal dalam tujuan
pendidikan nasional, sebagaiman tertuang dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun
2003, yang pada pokoknya bahwa pendidikan nasional akan mengembangkan aspek
intelektual, aspek spritual, aspek individual, dan aspek sosial. [1]
Untuk mencapai tujuan nasional
tersebut perlu satu strategi yang dapat menyatu padukan peran sekolah disatu
pihak secara sinergis. Undang-Undang No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional misalnya secara tegas menyatakan bahwa masyarakat (termasuk keluarga)
adalah mitra pemerintah yang mempunyai kesempatan yang seluas-luasnya untuk
berperan serta dalam penyelenggaraan pendidikan nasional, dan secara hukum
keduanya memilki kedudukan yang sama.
Peran serta masyarakat
(termasuk keluarga) dalam pembinaan pendidikan pada dasarnya merupakan
perwujudan kepedulian dan tanggung jawab bersama untuk ikut serta membentuk
kepribadian, perilaku dan prestasi anak. Peran serta masyarakat dalam
penyelenggaraan pendidikan secara langsung dalam bentuk pendirian lembaga pendidikan
swasta dan kedua masyarakat sebagai partner dunia pendidikan/sekolah ikut
menciptakan suasana yang kondusif yang menunjang iklim belajar yang efektif dan
membantu penyelengaraan kegiatan belajar disekolah.
Dalam hubungannya dengan
pendidikan yang diarahkan kepada anak untuk kelak dapat diterapkan dalam
lingkungan masyarakat, maka sangat urgen secara dini anak diarahkan kepada
penguasaan pendidikan dan keterampilan yang sering dijumpai dalam lingkungan
masyarakat, seperti tata cara bergaul dengan lapisan masyarakat, dan
sebagainya.
Bertolak dari fenomena
tersebut, penulis mengadakan penelitian kepustakaan dengan judul “Konsep
Pendidikan Sosial dalam Rumah Tangga sebagai Upaya Pengembangan Wawasan
Pergaulan Anak dalam Masyarakat”
B. Rumusan
dan Batasan Masalah
Bertitik
tolak dari latar belakang masalah sebagaimana yang diuraikan di atas, maka
timbul permasalahan sebagai berikut :
1. Bagaimana gambaran pendidikan sosial dalam rumah tangga dalam
upaya pengembangan wawasan pergaulan anak dalam masyarakat ?
2. Bagaimana hubungan keefektifan pendidikan sosial pada anak dalam
upaya pengembangan wawasan pergaulan dalam masyarakat ?
Dengan
merujuk kepada rumusan masalah yang dipaparkan di atas, dapat dipahami bahwa
ruang lingkup pembahasan dalam skripsi ini, adalah menyangkut Penerapan
pendidikan sosial dan efektivitasnya dalam pengembangan wawasan pergaulan anak
dalam masyarakat.
C. Pengertian Judul
Sebagaimana judul
skripsi ini, yaitu
“Konsep Pendidikan Sosial dalam rumah tangga sebagai upaya pengembangan
wawasan pergaulan anak dalam masyarakat”,
judul tersebut terdiri dari beberapa istilah yang masing-masing mempunyai makna tersendiri, seperti:
a. Konsep
pendidikan sosial.
Pendidikan,
berarti “proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang
dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan,
proses, cara, perbuatan mendidik”[2] Adapun sosial, berarti “segala sesuatu
yang mengenai masyarakat; kemasyarakatan”[3]
Dengan demikian
makna Konsep pendidikan sosial berarti usaha yang dilakukan dalam membimbing,
membiasakan dan membekali anak atau siterdidik mengenai kehidupan
bermasyarakat.
b. Wawasan
pergaulan
Wawasan,
berarti “konsepsi, cara pandang, pandangan”[4] dan Pergaulan Pergaulan, berarti
“kehidupan bermasyarakat”[5]
Jadi wawasan pergaulan berarti
persepsi dan cara pandang dalam suatu kelompok atau lingkungan masyarakat yang
saling membutuhkan antara satu dengan yang lain dan mempunyai aturan tertentu
yang mengatur kehidupannya.
Bertitik tolak dari
gambaran-gambaran yang diuraikan di atas, dapat dipahami bahwa makna yang
tercakup dalam judul skripsi ini, pada hakikatnya adalah kajian konsep
pembiasaan pada anak atau siterdidik mengenai beberapa aspek yang harus dikuasi
dan dimiliki dalam kehidupan bermasyarakat.
Justeru itu, sangat urgen pembiasaan
pendidikan sosial terhadap anak atau siterdidik baik dalam lingkungan keluarga
maupun dalam lingkungan sekolah, sehingga efektivitasnya nampak pada diri anak
dalam kehidupannya di lingkungan masyarakat.
D. Hipotesis
Berdasarkan
rumusan masalah yang diajukan di atas, penulis mengajukan
jawaban sementara sebagai hipotesanya, sebagai berikut :
1. Dalam melaksanakan Konsep pendidikan sosial
pada anak, penanggung jawab pendidikan harus memberikan bimbingan dan arahan
mengenai sikap dan tindakan yang harus dimiliki dalam hidup bermasyarakat. Hal
ini belum nampak dilaksanakan oleh penanggung jawab pendidikan, baik dalam
lingkungan rumah tangga, sekolah maupun dari tokoh agama dan tokoh
masyarakat.
2. Ada
hubungan keefektifan pendidikan sosial terhadap anak dalam rumah tangga dengan
upaya pengembangan wawasan pergaulan dalam masyarakat.
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang hendak dicapai oleh penulis dalam penelitian
ini adalah :
1. Untuk mendeskripsikan Konsep pendidikan sosial
dalam rumah tangga sebagai upaya pengembangan wawasan pergaulan anak dalam masyarakat.
2. Untuk
mendeskripsikan hubungan keefektifan konsep pendidikan sosial dalam rumah
tangga sebagai upaya pengembangan wawasan pergaulan anak dalam masyarakat.
F. Kegunaan Penelitian.
1. Hasil
penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan informasi yang positif terhadap
orangtua dan para pendidik mengenai efektivitas pendidikan sosial dalam upaya
mengembangkan wawasan pergaulan anak dalam masyarakat.
2. Sebagai
bahan masukan kepada para pengambil kebijakan dalam rangka menetapkan
kebijaksanaan dalam upaya pengelolaan transformasi pendidikan.
3. Sebagai
bahan bacaan bagi peneliti yang mengadakan penelitian pada judul yang sama.
G. Metode Penelitian
1. Pengumpulan Data.
Untuk
mengumpulkan data yang
dibutuhkan dalam pembahasan setiap
masalah, penulis mengadakan penelitian melalui buku bacaan, dengan cara :
a. Kutipan
langsung, yaitu penulis mengutip
isi buku yang telah dibaca tersebut sesuai dengan
redaksi aslinya.
b. Kutipan
tidak langsung, yaitu penulis mengutip
isi buku yang telah dibaca tersebut, dengan membuat catatan ringkas berupa
ikhtisar, namun tidak merubah makna dan tujuan buku aslinya.
2. Metode Pengolahan/Analisis Data.
Data yang diperoleh
melalui metode pengumpulan data
diolah dan dianalisis melalui berbagai metode, yaitu :
a. Induktif
yaitu semacam tekhnik menganalisa data yang bertitik tolak dari hal-hal yang
bersifat khusus kemudian ditarik suatu kesimpulan yang bersifat umum.
b. Deduktif
yaitu tekhnik menganalisa data yang bertitik tolak dari hal-hal yang bersifat
umum, kemudian diolah dengan cara satu persatu dan akhirnya menarik kesimpulan
yang bersifat khusus.
c. Komparatif
yaitu tekhnik pengolahan data dengan membandingkan beberapa pendapat, kemudian
menarik suatu kesimpulan.
G. Garis-garis Besar Isi Skripsi.
Pada bagian
awal, penulis uraikan pendahuluan sebagai out line, yang meliputi landasan
berpikir dalam membahas judul skripsi ini, sekaligus dengan jawaban
sementaranya. Selanjutnya metode yang
dipergunakan dalam mengumpul-kan dan mengolah data sehingga terwujud
skripsi ini.
Pada bab kedua, penulis uraikan
tinjauan tentang Konsep pendidikan sosial yang meliputi pengertian Konsep
pendidikan sosial, dasar dan tujuan pendidikan sosial
Pada bab ketiga, penulis uraikan tentang pengembangan
wawasan pergaulan anak dalam masyarakat, yang meliputi pengertian pergaulan
anak dalam masyarakat, analisis masyarakat tradisional dan masyarakat modern.
Pada bab
keempat, penulis menguraikan Konsep pendidikan sosial dan pengembangan wawasan
pergaulan anak dalam masyarakat yang meliputi Konsep pendidikan sosial terhadap
anak, pengembangan wawasan pergaulan anak dalam masyarakat, hubungan Konsep
pendidikan sosial dengan pengembangan wawasan pergaulan anak dalam masyarakat,
serta efektivitas Konsep pendidikan sosial bagi pengembangan wawasan pergaulan
anak dalam masyarakat.
Pada bab kelima,
penulis uraikan penutup dengan mengemukakan konklusi umum terhadap problema
yang diajukan kepada judul skripsi ini, serta implikasi dalam penelitian.
KOMPOSISI BAB
BAB I.
PENDAHULUAN
A.
Latarbelakang Masalah
B.
Rumusan Masalah
C.
Pengertian Judul
D.
Hipotesis
E.
Metode Yang Dipergunakan
F. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
G.
Garis-garis Besar Isi Skripsi
BAB II. TINJAUAN TENTANG KONSEP PENDIDIKAN SOSIAL
A.
Pengertian
Konsep pendidikan sosial
B.
Dasar
pendidikan sosial
C.
Tujuan
pendidikan sosial
BAB III. PENGEMBANGAN WAWASAN PERGAULAN DALAM MASYARAKAT
A.
Pengertian pergaulan anak dalam
masyarakat
B.
Analisis mengenai masyarakat
tradisional
C.
Analisis mengenai masyarakat modern
BAB III.
PENDIDIKAN SOSIAL DALAM RUMAH TANGGA DAN PENGEMBANGAN WAWASAN PERGAULAN DALAM
MASYARAKAT
A.
Pendidikan sosial dalam rumah
tangga
B.
Pengembangan
wawasan pergaulan anak dalam masyarakat
C.
Efektivitas
Penerapan pendidikan sosial bagi pengembangan wawasan pergaulan anak dalam
masyarakat
BAB V. PENUTUP
A. Simpulan
B. Saran-Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar